Seorang kolektor seni terkenal berjalan melalui kota ketika ia melihat  seekor kucing menjilati susu dari sebuah piring di pintu toko. Dia  meihat bahwa piring ini sangat tua dan berharga. Berpikir cepat untuk  bisa memperoleh piring itu, ia berjalan santai ke toko dan menawarkan  untuk membeli kucing itu seharga dua puluh ribu.
Pemilik toko itu menjawab, "Maaf, tapi kucing itu tidak dijual."
"Begini," kolektor berkata, "Saya perlu kucing lapar di sekitar rumah untuk menangkap tikus. Saya akan bayar dua ratus ribu untuk kucing itu."
"Terjual!" Pemilik toko itu berkata, dan menyerahkan kucing.
Kolektor itu melanjutkan, "Hei, untuk dua ratus ribu rupiah, saya ingin tahu apakah Anda bisa memberikan piring bekas itu kepada saya. Piring yang digunakan kucing itu tadi akan meringankan saya daripada harus membeli piring baru untuk kucing ini..."
"Maaf Kawan," pemilik toko itu berkata, "tapi itu piring keberuntungan saya. Dalam minggu ini saya sudah menjual enam puluh delapan ekor kucing!"
Pemilik toko itu menjawab, "Maaf, tapi kucing itu tidak dijual."
"Begini," kolektor berkata, "Saya perlu kucing lapar di sekitar rumah untuk menangkap tikus. Saya akan bayar dua ratus ribu untuk kucing itu."
"Terjual!" Pemilik toko itu berkata, dan menyerahkan kucing.
Kolektor itu melanjutkan, "Hei, untuk dua ratus ribu rupiah, saya ingin tahu apakah Anda bisa memberikan piring bekas itu kepada saya. Piring yang digunakan kucing itu tadi akan meringankan saya daripada harus membeli piring baru untuk kucing ini..."
"Maaf Kawan," pemilik toko itu berkata, "tapi itu piring keberuntungan saya. Dalam minggu ini saya sudah menjual enam puluh delapan ekor kucing!"
0 comments:
Post a Comment